Agama Islam menuntut setiap pemeluknya untuk memahami serta mengamalkan ajarannya dengan baik dan benar, yang diawali dengan pemahaman tentang hakikat Islam itu sendiri. Secara bahasa, agama berasal dari kata Arab ad-din, sedangkan Islam berasal dari kata aslama yuslimu islaman yang bermakna keselamatan dan kesejahteraan, serta dapat pula diartikan sebagai penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Bisa pula islam berarti sullamun, yaitu tangga, jenjang keatas. Kurniawan (2019) menjelaskan bahwa islam bisa pula diartikan dengan penyerahan diri sepenuhnya kepada allah swt, dari asal kata salima yaslamu, sebagaimana firman allah swt :
قُلْ اَنَدْعُوْا مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ مَا لَا يَنْفَعُنَا وَلَا يَضُرُّنَا وَنُرَدُّ عَلٰٓى اَعْقَابِنَا بَعْدَ اِذْ هَدٰىنَا اللّٰهُ كَالَّذِى اسْتَهْوَتْهُ الشَّيٰطِيْنُ فِى الْاَرْضِ حَيْرَانَ لَهٗٓ اَصْحٰبٌ يَّدْعُوْنَهٗٓ اِلَى الْهُدَى ائْتِنَاۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰىۗ وَاُمِرْنَا لِنُسْلِمَ لِرَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah kita akan memohon pada sesuatu selain Allah, yang tidak dapat memberi manfaat dan tidak (pula) mendatangkan mudarat kepada kita, dan (apakah) kita akan dikembalikan ke belakang (kufur dan sesat), setelah Allah memberi petunjuk kepada kita, seperti orang yang telah disesatkan oleh setan di bumi, dalam keadaan kebingungan,” sedangkan dia mempunyai kawan-kawan yang selalu mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan mengatakan), ‘Ikutilah kami.’?” Katakanlah, “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya). Kita diperintahkan agar berserah diri kepada Tuhan semesta alam,
Penyerahan diri ini mencakup seluruh aspek kehidupan, baik dalam keadaan beribadah maupun dalam aktivitas sehari-hari seperti belajar, bekerja, makan, minum, dan beristirahat. Dengan penyerahan diri yang total kepada Allah SWT, seorang muslim akan memperoleh ketenangan, keselamatan, serta derajat kehidupan yang lebih tinggi.
Dalam Islam, aspek keagamaan memiliki dua sudut pandang utama. Dari segi normatif, Islam memberikan pedoman tentang nilai-nilai baik dan buruk, benar dan salah, hak dan batil, serta perbuatan yang diridhai atau dikutuk oleh Allah SWT. Sementara itu, dari segi operatif, nilai-nilai tersebut diwujudkan dalam lima kategori hukum yang menjadi standar perilaku manusia, yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh, dan haram. Kelima kategori ini berfungsi sebagai pedoman dalam menentukan sikap dan tindakan seorang muslim dalam menjalani kehidupannya.
Dengan demikian, agama Islam dapat disimpulkan sebagai suatu sistem kepercayaan dan tata kehidupan yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT serta hubungan manusia dengan sesama dan lingkungannya. Islam menempatkan Allah SWT sebagai pencipta, pengawas, dan tujuan akhir kehidupan, sementara ajarannya menjadi landasan untuk meraih kebahagiaan hidup di dunia sekaligus keselamatan dan kebahagiaan di akhirat.
Mari tingkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran Islam dalam setiap aspek kehidupan, sebagai wujud penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT.

0 Komentar